ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Srikandi Hebat Dibalik Sukses “Sang Doktor”

Avatar photo
Reporter : JEFFRY LEONARDO TAOLINEditor: ADMIN
  • Bagikan

BETUN,flobamorata.com-  Mungkin para pembaca sudah sering membaca tulisan soal “ Dibalik Kesuksesan Pria, Terdapat Peran Seorang Wanita”. Tema tulisan soal ini banyak kita dapatkan dari artikel yang berseliweran di internet.

Artikel-artikel tersebut selalu membahas soal sosok hebat terutama para kaum hawa yang menjadi salah satu suksesor dibalik keberhasilan seorang pria.

ads

Yang paling anyar dari kisah inspiratif tersebut adalah sosok Ainun dan BJ Habibie, mantan Presiden Republik Indonesia ketiga. Sosok Ainun adalah salah satu suksesor besar dibalik keberhasilan Habibie.

Bahkan kisah mereka berdua sudah dibuatkan dalam buku “Habibie & Ainun”, yang diterbitkan pada Tahun 2010. Bukan hanya itu, buku tersebut juga difilmkan dengan judul yang sama pada tahun 2013.

Soal kisah inspiratif ini, saya juga menemukan dalam diri drg. Maria Martina Nahak, M. Biomed. Dokter Maria, begitu sapaan khasnya, merupakan Istri dari Dr. Simon Nahak, SH, M.H, Bupati Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.

Jauh sebelum suaminya menjadi seorang bupati, Dokter Maria dikenal sebagai profesional murni di bidang kesehatan. Sebagai akademisi dengan status Dosen (Lektor Kepala), dirinya menghasilkan beberapa penelitian di bidang kesehatan yang berguna bagi bangsa ini.

Penelitian tersebut antara lain, “Perbedaan Kemampuan Extract Etanol  Daun Beluntas dan Daun Alpukat untuk Menghambat pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans (Tahun 2016)” dan “Efektivitas Obat Kumur Extrak Etanol Daun Beluntas untuk Mengatasi Halitosis Remaja” di tahun yang sama pula.

Tidak hanya itu, sosok Dokter Maria pernah menulis dalam BALI MEDICAL JOURNAL : “Betel Leaf (Piper Betle L) Gel Extract Effectively Shortening Bleeding Time After Decidous Tooth Extraction ” Vo. 6 No. 1 : 1-3. P-ISSN : 2089-1180 (2016). Atau secara garis besar tulisannya membahas soal eksrtak daun siri dalam mempersingkat waktu pendarahan saat pencabutan gigi sulung.

Sebagai sosok dengan gelar akademik Master Biomedik, tentu Dokter Maria adalah sosok yang sangat teliti dalam melakukan diagnosa dengan tepat dan memberikan penanganan secara cepat terhadap sebuah soal, baik itu terkait kehidupan profesionalitas seharinya maupun berbagai soal lain, sebab pribadinya telah dibentuk dengan latar belakang pendidikan yang mengharuskan demikian.

Baca Juga :  Sadio Mane, Kisah Sepatu Koyak Dan Celana Pendek

Tahun 2021, dirinya mendampingi Simon Nahak dilantik menjadi Bupati Malaka. Bahkan Dokter Maria juga dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malaka. Dunia baru ditapaki Alumnus Pasca Sarjana Universitas Udayana Bali ini.

Dari dunia profesionalitas yang digeluti selama 26 tahun (1995-2021), kini dirinya masuk dalam dunia politik. Bagi Dokter Maria masuknya dalam dunia politik memang hal yang baru, tetapi tidak membutuhkan waktu yang lama dalam beradaptasi.

Ditemui di Weleun,Rumah Jabatan Bupati Malaka pada Senin 8 Agustus 2022 silam, Dokter Maria tampil apa adanya. Dengan balutan blus putih dipadu celana tiga per empat motif kotak putih hitam serta sepasang sepatu sport putih, Dokter Maria menerima flobamorata.com di pendopo utama Rumah Jabatan Jabatan Bupati Malaka.

Banyak hal yang kami diskusikan siang itu. Mulai dari soal formalitas menanyakan kabar dan kesibukan sehari-hari, masuk soal pelayanan melalui TP PKK dan Dekranasda Malaka, soal dinamika politik, hingga soal hobi menari bidu “Sang Doktor”, sebutan lain Bupati Simon Nahak, bahkan sampai pada soal testimoni tiga kata Dokter Maria kepada sang suami tercinta, Dr. Simon Nahak.

Dalam testimoni tersebut, sosok Simon Nahak menurut Dokter Maria adalah orang yang bijaksana, rendah hati dan suka memaafkan. Berikut beberapa hal lain soal Simon Nahak, yang jarang diketahui publik yang berhasil diolah tim redaksi. Inilah nukilannya.

Flobamorata.com : Setelah dilantik menjadi Bupati Malaka, tentu suasana kehidupan berubah. Biasanya bergerak di bidang profesional latar belakang akademisi, masuk dalam dunia politik praktis. Bagaimana anda bersama suami melakukan adaptasi atas hal ini?   

drg. Maria Martina Nahak : Berubah dari profesional menjadi seorang politikus yang berprofesi itu bukan hal yang mudah. Butuh penyesuaian banyak. Kami sebagai kaum profesional sebelumnya, sudah punya prinsip soal target jelas, tekniknya jelas dan hasilnya terukur.

Baca Juga :  Bawaslu Malaka Diminta Perketat Pengawasan Kampanye

Sekarang menjadi seorang istri pejabat, tentu banyak hal berubah. Tetapi dengan latar belakang ajaran orang tua untuk menhargai sesama, kami tidak lagi melakukan adaptasi yang lama. Ibarat kata, kami menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Dari dulu orang tua saya dan Bapak Simon, tidak memiliki musuh. Atas hal ini, menjadi bekal bagi kami untuk terjun ke dunia politik. Sehingga saat ini kami tetap membuka hati dan diri terhadap semua hal. Prinsip kami harus berbaur dengan semua bentuk pergaulan dan mengambil sisi positif yang baik. Itu adalah bekal kami dalan memasuki dunia politik.

Apalagi Bapak Simon, dirinya adalah sosok yang sangat terbuka dan bergaul dengan siapa saja. Mungkin karena besar di organisasi macam-macam semenjak kuliah, jadi kalau tidak bergaul dan berorganisasi, Bapak simon itu bisa sakit. Jadi sebagai istri Bupati Malaka, saya harus mendukung suami dalam hal ini.

Flobamorata.com : Sebagai seorang pemimpin, tentu tidak semua pelayanan itu memuaskan semua orang. Pembenci akan terus mencaci, dan loyalis akan terus mendukung kalian. Bahkan hujatan juga terus terjadi terhadap suami anda. Sikap anda sebagai istri Ketika hadapi hal ini bagaimana?

drg. Maria Martina Nahak : Kami selalu memiliki prinsip sederhana saja. “Mari Kita Lihat Hal Yang Baik saja”. Komentar dan kritikan kami anggap sebagai doa yang baik buat kami untuk terus berbenah.

Bahkan semua kritikan, menurut Bapak Simon adalah vitamin yang baik bagi kita. Sebab kami datang ke Malaka dengan satu tujuan yakni pelayanan kepada masyarakat agar menuju tingkat kehidupan yang lebih baik.

Ketika ada soal, kami selalu duduk diskusi dan berbagi. Memang sebagai manusia kadang muncul emosi. Tetapi kami mau berpolitik secara benar dan profesional. Apa yang kita buat dan kita lakukan harus terukur. Walau hal itu tidak sempurna, tetapi kami harus terukur dalam melakukan semua eksekusi. Kadang keputusan itu tidak populis, tetapi kami harus ambil dan eksekusi sesuai aturan.

Baca Juga :  Sebut Bupati Malaka Koruptor, Akun Marsy Seran Dipolisikan Perpenda

Flobamorata.com : Hal apa yang pernah membuat seorang Simon Nahak dilema dalam mengambil keputusan, sehingga butuh waktu diskusi dengan anda?

drg. Maria Martina Nahak : Banyak hal tentunya yang membuat kami berdua sering sulit mengambil keputusan dengan cepat. Bahkan butuh waktu untuk diskusi dan berpikir jernih. Saya ambil contoh saat kami dinyatakan menang, banyak kepentingan mulai datang kepada kami dengan permintaan yang banyak dan tidak masuk akal.

Sebagai manusia tentu membuat kami kadang tidak tega. Tetapi komitmen dari kami sangat jelas. Apapun keputusan yang kami lakukan, semuanya demi kepentingan rakyat Malaka.

Atas dasar itu, biasanya Bapak Simon selalu kembali pada aturan dan hukum. Menurut kami, semua harus berjalan dengan aturan yang berlaku sebab hukum adalah panglima. Sejauh ini semuanya berjalan di atas aturan yang baik.

Flobamorata.com : Ngomong-ngomong soal aturan dan penerapannya, Simon Nahak dikenal sebagai sosok tegas dan kaku dan tidak pandang bulu. Bahkan keluarga sendiri pasti akan diberi sanksi tegas apabila langgar aturan. Apakah gaya kepemimpinan ini terbawa sampai ke rumah dalam kehidupan sehari-hari seorang Simon Nahak?

drg. Maria Martina Nahak : Bapak Simon itu kalau adik wartawan mereka bergaul lebih lama, akan melihat sisi bijaksananya. Bapak sangat bijaksana. Prinsip beliau adalah menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru.

Kalau ada masalah di rumah, beliau sangat komunikatif dalam menyelesaikannya. Kami akan dipanggil berdiskusi dengan baik tanpa harus diakhiri dengan kekerasan.

Beliau dengan hati dingin akan mencari solusi tanpa menimbulkan masalah. Prinsipnya adalah komunikasi yang baik dan bijaksana tanpa harus menggunakan kekerasan. Kekerasan bagi beliau hanya dipakai untuk musuh, bukan untuk istri dan anak, apalagi keluarga serta kerabat.

Flobamorata.com : Ini soal lain. Kalau hobi Simon Nahak soal Bidu (menari ronggeng dalam tradisi budaya Malaka,red) bagaimana pendapat anda?

  • Bagikan