ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Siapa Bilang Bupati Malaka Anti Kritik?

Avatar photo
Reporter : ADMINEditor: ADMIN
  • Bagikan
Bupati Malaka, DR. SIMON NAHAK, SH, M.H

Tugas itu ada sebenarnya ada di tangan kuli tinta sebagai pembawa informasi. Jangan menjadi pembawa berita yang sekadarnya. Ibarat kata, berita yang disampaikan soal bawang, merica dan garam, sampai di penerima pesan atau pembaca sudah berubah menjadi opor ayam siap santap. Kalau demikian, tentu sangat keterlaluan bagi si pembawa berita.

Apakah dengan sikap hati-hati demikian, Bupati Simon Nahak lantas disebut telinga tipis dan alergi? Sebagai seorang jurnalis, saya sering melakukan wawancara dengan Bupati Simon Nahak. Bahkan tidak pernah ada saya temukan dalam dirinya soal tuduhan alergi dan telinga tipis. Rendah hati, humble dan bicara dengan basis data terukur itulah kesan sebaliknya yang akan kita dapat.

ads

Bahkan perlakukan terhadap jurnalis oleh dirinya sangat diapresiasi dengan baik. Bagi seorang Simon Nahak, jurnalis adalah teman diskusi yang baik. Diakhir wawancara, dirinya selalu berpesan agar tulis sesuai fakta yang terjadi. Penegasan itu hanya ingin memastikan bahwa apa yang disampaikan harus diterima secara utuh oleh pembaca.

Baca Juga :  Ketua AMPG Malaka Kecam Aksi Pelemparan Terhadap Mobil Tim SBS WT

Lalu bagaimana posisi jurnalis kalau memang demikian? Jawabannya soal itu hanya satu. Tingkatkan kapasitas dan kredibilitas dalam menulis dan wawancara. Jadilah sosok pembawa kabar yang baik, tanpa adanya campur tangan opini sesat bahkan hoax. Jangan jadi jurnalis yang hanya bermodal dengar-dengar dan katanya.

Jadilah jurnalis yang baik dengan menggunakan prinsip cover both side dan cover all side. Kedepankan fakta sebagai “Kitab Suci”, perindah narasi dengan penempatan diksi yang baik, perdalam kualitas wawancara. Hal ini tentu akan menjadi sahabat wawancara yang baik bagi nara sumber.

Baca Juga :  Ide “AKAN” Tanpa “TELAH” Adalah ilusi

Jaman sekarang di era digitalisasi dan keterbukaan informasi, tidak ada pejabat publik yang anti kritik. Mereka hanya lebih terukur dan terarah dalam berpikir, bertindak dan berucap. Ruang diskusi tentu dibuka dengan baik oleh pejabat publik, termasuk Bupati Malaka, DR. Simon Nahak tanpa adanya sikap alergi dan telinga tipis.

Tugas kita sebagai jurnalis adalah bersikap profesional dengan patokan pada standar profesi yang ada. Siapkan materi interview dengan baik, jangan jadi sosok yang hanya dengar-dengar atau katanya. Jadilah jurnalis yang sebenarnya bukan sekadarnya.****

Baca Juga :  Terima Kasih Guruku

Oleh : Jeffry Leonardo Taolin, Jurnalis Asal Kabupaten Malaka, Tinggal Di Kupang     

  • Bagikan