ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

“Malaka Sakti” Dalam Momentum Pancasila Sakti

Avatar photo
Reporter : JeotEditor: Admin
  • Bagikan

BETUN,flobamorata.com 1 Oktober 2022, selain sebagai hari bersejarah bagi rakyat Indonesia, juga merupakan tonggak sejarah baru bagi Rakyat Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.

Tanggal 1 Oktober 2022 Merupakan Hari Kesaktian Pancasila. Momentum Pancasila Sakti sebagai filosofi dan falsafah Negara Indonesia, kembali menegaskan bahwa negara kita kuat dan tangguh dalam bingkai semangat wawasan nusantara.

ads

Akhir Pekan kemarin, Sabtu, 1 Oktober 2022, Kabupaten Malaka menciptakan sejarah baru. Seluruh masyarakat Kabupaten Malaka menyaksikan momentum tersebut, sebagai tonggak lahirnya sebuah karya akan janji seorang pemimpin.

Di Betun, ibu kota Kabupaten Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, M.H, selaku Bupati Malaka, melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Pusat Pemerintah (Puspem) Kabupaten Malaka.

Kegiatan ini merupakan rasionalisasi dari salah satu janji kampanye yang dicetuskan oleh Bupati Simon Nahak saat Pilkada Malaka 2020 lalu. Dimana salah satu program yang termuat dalam tagline “SAKTI” yakni Pembangunan Infrastruktur. Bupati Simon Nahak mengatakan akan membangun Puspem Malaka sebagai salah satu janji yang wajib direalisasi.

Apa yang dikatakan Bupati Simon Nahak bukan isapan jempol belaka. Janji itu akhirnya ditunaikan. Janji Bupati Simon Nahak lewat Program SAKTI, direalisasi saat bangsa ini khusuk memeriahkan hari Kesaktian Pancasila.

Baca Juga :  Pemkab Belu Siagakan Ratusan Tenaga Kesehatan Pada Pemilu 14 Februari 2024

Ibarat kata, Program Sakti Malaka, dieksekusi besama momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Semua bukan kebetulan. sebab Simon Nahak selaku bupati, tentu sudah berpikir soal semangat filosofi akan penentuan hari tersebut.

Mengapa disebut sebagai momentum bersejarah?. Sebab memasuki usia satu dasawarsa, Kabupaten Malaka akhirnya memiliki kawasan Pusat Pemerintah. Suksesor dibalik rencana pembangunan Puspem Malaka ini adalah Dr. Simon Nahak, Bupati Malaka saat ini. Apa yang akan terjadi apabila Bupati Simon Nahak tidak berjanji soal hal ini?. Tentu harapan kita sebagai anak Malaka tidak akan bisa melihat karya pembangunan areal perkantoran yang megah.

Dusun Lebarai, Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, menjadi areal yang akan dijadikan central Pusat Pemerintah Kabupaten Malaka. Pembangunan Puspem dengan sistim anggaran tahun jamak atau multiyears menelan biaya sebesar Rp. 95.978.193.759.

Dimana allokasikan dana APBD selama tiga tahun anggaran yakni Tahun2022  sebesar Rp 21.000.000.000, Tahun Anggaran 2023, Rp. 37.550.000.000, dan Tahun anggaran 2024 Rp. 36.040.000.000, yang dikerjakan oleh PT. Tureloto Batu Indah, sebagai Kontraktor Pelaksana.

Baca Juga :  5.884 Hektar Lahan Garapan Menunjang Swasembada Pangan Malaka

Bupati Simon Nahak dalam pernyataannya mengatakan, alasan peletakan batu pertama di Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022, karena Pancasila sebagai ideologi utama bangsa Indonesia ini. Dimana secara filosofi, Pancasila sebagai falsafah bangsa, wajib di manifestasikan dengan kegitan monumental yang akan menjadi sejarah dalam pemerintahan Kabupaten Malaka.

“Hari-hari bersejarah harus ditandai dengan momentum pembangunan atau perubahan yakni meletakkan batu pertama pembangunan gedung Pemerintahan Malaka untuk selalu dikenang oleh generasi penerus daerah ini,”  katanya.

Selain itu, bupati yang kerap disapa “Sang Petarung” ini meminta agar pihak pelaksana memperhatikan kualitas dari seluruh item pekerjaan yang akan dilakukan. Bahkan dirinya meminta seluruh masyarakat dan Forkompimda Kabupaten Malaka untuk ikut serta dalam pengawasan pekerjaan yang dilakukan.

“Untuk pembangunan ini saya sudah meminta juga kepada pihak Forkopimda agar membantu mengontrol supaya kerja sesuai rencana. Paling penting dalam pekerjaan ini adalah mengutamakan kualitas,” tandasnya.

Sekali lagi, apa yang dilakukan Bupati Simon Nahak tanpa gempita puja-puji. Dirinya bergerak secara teratur, terukur dan percaya diri dalam diam. Bahkan jauh dari kesan pencitraan dan teriakan sorak sorai. Bagi Simon Nahak, kepentingan rakyat Malaka di atas segalanya. Bagi suami drg. Maria Martina Nahak ini, apapun itu bahkan jiwa raganya akan diberikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat Malaka.

Baca Juga :  Pengusaha Rental Diminta Taati Protokol Covid-19

Dr. Simon Nahak juga menunjukan klasnya sebagai seorang pemimpin. Bagi dia, tanpa harus promosi diri berlebihan, bahkan tanpa perlu bicara banyak hanya butuh kerja nyata dan nyata bekerja. hal ini jauh lebih penting ketimbang bicara tanpa tindakan.

Bupati Simon Nahak sadar benar bahwa dukungan anggaran untuk eksekusi seluruh janjinya sangat terbatas. Untuk itu “sang doktor” sapaan lain bagi Simon Nahak harus berputar otak dan mencari cara.

Dengan rendah hati, membawa diri secara sederhana dan jujur, dirinya “mengetuk pintu hati” para pemilik modal dan pemangku kepentingan untuk membantu Malaka dengan anggaran pembangunan.

Alhasil, hasil itu tidak menghianati proses. Semua berbuah manis. Satu demi satu janji itu digenapi. Malaka akan tetap Sakti bersama Kesaktian Pancasila yang terpatri dalam semangat juang Indonesia. Malaka akan tetap Sakti Saat Simon Nahak bekerja dalam diam. Terima Kasih Sang Petarung.****

Oleh : Jeffry Taolin, Wartawan Asal Kabupaten Malaka

  • Bagikan