ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Dirut Bank NTT Diduga Habiskan Dana Sebesar 913 Juta Untuk Perjalanan Dinas Selama Tahun 2022

Avatar photo
Reporter : JeOtEditor: ADMIN
  • Bagikan

Sementara Kepala Divisi Rencorsec Bank NTT, Endry Wardono yang dikonfirmasi terkait dana perjalanan dinas tersebut via pesan WhatsApp/WA pada Jumat (13/1/23), tidak memberikan respon. Endry kembali dikonfirmasi pada Sabtu (14)1/23), namun Endry berpura-pura tak tahu. “Klasifikasi (maksudnya klarifikasi, red) apa om?” tulisnya.

Namun setelah  dikonfirmasi ulang, Endry enggan memberikan penjelasan. “Itu bukan ranah beta,” tulisnya.

ads

Bahkan Endry mengatakan bahwa data yang diperoleh media ini hanya sekedar prank. “Pak dapat dari siapa? Prank itu,” elaknya.

Endry terus dikonfirmasi terkait penggunaan dana perjalanan dinas oleh dirinya, namun Ia terus mengelak. “Sorry eee bta ada kerja banyak,” tulis Endry.

Baca Juga :  Program e-office Bank NTT Memperlancar Kinerja Operasional

Pemegang saham seri B Bank NTT, Amos Corputy (juga mantan Dirut Bank NTT, red) yang dimintai tanggapannya, Sabtu (15/1/23) menilai penggunaan dana perjalanan dinas hingga Rp 17,4 M yang sebagian besar oleh pimpinan Bank NTT tersebut merupakan pemborosan dana hanya untuk foya-foya.

“Bagi saya, penggunaan dana perjalanan dinas sebesar itu, terutama oleh Dirut yang hampir Rp 1 M dan Kadiv Rencorsec merupakan pemborosan dan foya-foya. Kenapa saya bilang foya-foya? Karena mereka tidur bangun di hotel untuk urusan yang sebenarnya tidak perlu,’ kritiknya.

Baca Juga :  Bank NTT Belum Bayar Hak Farida Wannaway

Ia mencontohkan, pemborosan dana perjalanan dinas ke Surabaya. “Misalnya mereka bolak-balik Surabaya untuk urus lelang aset debitur macet. Siapa yang mau beli aset yang masih bermasalah karena perikatan kredit yang tidak jelas? Jadi tidak perlu ada rombongan yang bolak-balik Surabaya untuk itu,” ungkapnya.

Perjalanan Dinas ke Kantor Cabang Bank NTT, lanjut Amos, hanya untuk urusan yang sangat penting. “Rapat dengan Kacab cukup dengan Zoom (online, red). Jadi tidak perlu perjalanan dinas rombongan bolak-balik. Bank NTT kan sedang menuju ke Smart Bank,” tandasnya.

Baca Juga :  Izhak Eduard Rihi Nyatakan Kasasi Dalam Perkara Melawan Bank NTT

Selain itu, lanjutnya, untuk undangan kegiatan yang ‘tidak jelas’ alias tidak membawa keuntungan untuk bank NTT pun, dihadiri oleh Dirut. “Dirut hadir dengan membawa 2 orang sekretaris, dua ajudan dan rombongan. Ini kan tidak perlu!  Kalau seperti itu, akan habiskan dan perjalanan dinas sampai ratusan juta rupiah untuk sekali kegiatan kan?” beber Amos. [JeOt/tim]

  • Bagikan