BETUN,flobamorata.com– Gerakan Mahasiswa Malaka (GEMMA) Senin,16 Agustus menggelar aksi demonstrasi di kota Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, guna mempertanyakan kinerja dan program kerja Bupati dan Wakik Buoati Malaka, Simon Nahak dan Kim Taolin atau SN-KT, pada 100 kerja pasca menjabat.
Pantauan media ini, aksi unjuk rasa diikuti oleh puluhan aktivis GEMMA dengan mengambil rute start dari Simpang Bei Abuk, kemudia long march menuju Kantor DPRD dan Kantor Bupati Malaka.
Dalam orasinya, GEMMA menilai program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Malaka saat ini (SNKT/red) dinilai gagal total. Bahkan masa aksi mendesak untuk segera mengumumkan 12 desa hasil audit untuk diketahui publik dan sampai sejauh mana penanganannya.
Rupanya selain menyikapi program 100 hari SNKT yang dinilai gagal total, masa aksi juga mempertanyakan kejelasan tambak garam PT IDK baik itu dari sisi kontraknya, upah pemilik lahan, kompensasi dan ketenagakerjaan.
Berikut Point Penting dari fokus isu pernyataan sikap GEMMA Malaka :
1. Mengevaluasi 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Malaka
2. Mengumumkan hasil audit kepada publik
3. Bupati harus konsisten dalam janji politik tentang penataan Kota Betun
4. Merealisasikan janji politik memberikan kebutuhan air bersih bagi korban bencana alam
5. Pemda Malaka perlu adanya koordinasi dengan PT IDK tentang kepemilikan lahan tambak garam.+++
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.