ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Jangan Jadi Politisi Manja

Reporter : ADMINEditor: ADMIN
  • Bagikan

KUPANG,flobamorata.com- Lao-Tse adalah filsuf sekaligus penyair asal negeri Tirai Bambu China. Bahkan sosoknya lebih populis dikenal sebagai pendiri Ajaran Taoisme. Bagi bangsa China, sosok Lao-Tse dianggap sebagai dewa kebajikan dengan akhlak yang baik.

Kutipan dia yang paling populer yakni “Petarung Terbaik Adalah Petarung Yang Tidak Pernah Marah”. Sepintas kita bisa menafsirkan makna kutipan tersebut sebagai bentuk ekspresi jiwa dan kebesaran hati bagi siapa dalam memilah antara logic dan emosi.

ads

Bangsa kita Indonesia adalah bangsa besar yang terus belajar untuk berdemokrasi secara baik. Banyak politikus kaliber dihasilkan oleh negara ini. Sebut saja Soekarno, Hatta, Sjahrir hingga HOS Tjokroaminoto. Mereka politikus sejati bahkan dapat disebut sebagai negarawan sejati. Mereka tidak manja atau Palese (Manja dalam istilah Bahasa Kupang-NTT). Mereka menanamkan nilai politik demokrasi serta bernegara secara baik.

Baca Juga :  Terkait Dugaan Pelanggaran Pilkada, Permaper TTU Minta Bawaslu Malaka Segera Bersikap

Saat ini Indonesia memasuki musim Pilkada (Pemilu Kepala Daerah) secara serentak. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 sebanyak 545 daerah,  dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota. Sungguh sebuah pesta politik yang meriah.

Banyak karakter manusia, tokoh politik serta ragam sikap akan kita temui dalam kontestasi ini. Ada politikus dengan integritas yang baik terukur, bahkan ada pula politik dengan yang sekadarnya bahkan terkesan manja. Inilah karakter dan sifat yang pasti kita jumpai.

Kabupaten Malaka, Provinsi NTT misalnya, juga menggelar Pilkada serentak. Saat ini berdasarkan data yang dihimpun penulis sudah ada tiga pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung dalam Pilkada Malaka 2024 nantinya.

Ada Pasangan Stefanus Bria Seran – Hendri Melki Simu (SBS-HMS), Kim Taolin – Eduardus Bere Atok (KITA) dan DR. Simon Nahak – Felix Bere Nahak, S.Pt (SN-FBN). Ketiga pasangan bakal calon ini sementara berproses untuk mendapatkan legitimasi partai politik sebagai syarat untuk mendaftar ke KPU sebagai lembaga penyelenggara.

Baca Juga :  Nasdem Optimis SBS-WT Menang Di Pilkada Malaka

Berbagai macam intrik, black campaign serta isu liar dan sesat berseliweran di media sosial. Akun fake dan anonim dengan semangat ekstra terus memainkan narasi dengan tujuan menurunkan elektabilitas lawan politik. Berita teranyar, muncul pernyataan politik dari Ketua DPW Partai Perindo NTT, Jonatan Nubatonis, yang mengatakan sosok “DR. Simon Nahak, Bupati Malaka yang juga calon petahana disebut sebagai Penghianat seperti judul berita pada satu media online.

Ngeri-ngeri sedap dan sangat berani pernyataan itu. Namun anehnya, pernyataan itu tidak ditemukan dalam isi berita sebagai pernyataan maupun kutipan langsung. Sebab pada judul sudah ditulis “Ketua DPW Perindo Sebut” dan seterusnya. Saya kemudian berpikir sejenak, mungkin pengetahuan jurnalistik saya sudah usang dengan model terbaru gaya penulisan berita masa kini.

Baca Juga :  Tak Pernah Bosan, Simpatisan SN-KT Diduga Terus Lakukan Provokasi

Saya kemudian berpikir dan bertanya dalam hati, Apa benar Pernyataan tersebut? Kalau memang benar demikian maka akan ada pertanyaan lagi, atas dasar apa tuduhan itu diberikan? Apa ada konsensus tertulis yang bisa dijadikan bukti atas tuduhan itu?

Mengapa saya bertanya demikian? Sebab tuduhan itu bagi Jonathan Nubatonis mungkin sekedar pernyataan biasa. Tetapi bagi DR. Simon Nahak yang mengerti hukum secara benar pasti dianggap serius. Sebab dalam ilmu hukum ada istilah “Siapa Yang Mendalilkan Harus Bisa Membuktikan”. Katakan bahwa soal ini nanti akan dibawa ke ranah hukum tentu harus dibuktikan tuduhan kata Penghianat itu.

  • Bagikan