ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Salah Tandatangan Gubernur NTT Hukum Dua Kadiv Bank NTT Squat Jump

  • Bagikan

Kupang, flobamorata.com / 8 Januari 2020
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat Selasa 7 Januari 2020 menghukum dua Kepala Divisi Bank NTT Squat Jump sebanyak 10 kali.
Hukuman itu diberikan Gubernur Viktor dalam acara pelantikan Direktur Umum PT. Bank Pembanggunan Daerah NTT masa bhakti 20 Desember 2019 – 19 Desember 2023, Johanes Landu Praing di Aula Utama Bank NTT.
Dua pejabat yang dihukum itu adalah Sony Pelokila (Kepala Divisi Kredit Mikro Kecil dan Menengah) dan Bili Djodjana (Kepala Divisi kredit Komersil), karena salah tandatangan Pakta Integritas. Dimana Bili Djodjana yang melakukan tanda tangan di kolom milik Soni Pelokila.
Menariknya karena Bili Djojana tidak memahami Squat Jump, terpaksa Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan contoh duluan. Akhirnya kedua Kadiv melakukan Squat Jump 10 kali. Bili Djojana duluan, kemudian disusul Sony Pelokila. Hukuman ini disaksikan sejumlah pejabat teras Pemprov NTT, antaranya Wakil Gubernur, Sekda Provinsi NTT, Forkompinda, para Bupati / Walikota se NTT serta pejabat vertikal lainnya.
“Ini untuk melatih kedisiplinan. Ini pelajaran agar lain kali tidak membuat kesalahan seperti ini. Masa tandatangan diatas nama orang lain. Ini kan fatal namanya. Lain kali jika melakukan kesalahan lagi tentu hukumannya lebih berat dibanding sekarang ini. ,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.
Lebih lanjut Gubernur Viktor minta para pejabat Bank NTT agar bekerja keras untuk memenuhi target yang diberikan yakni harus menghasilkan laba bersih Rp 500 miliar untuk tahun 2020 ini.
“ Saya minta kalian harus bisa mampu memenuhi target yang diberikan tahun 2020 ini. Karena tahun 2021 mendatang target ini akan dinaikan dua kali lipat. Untuk harus kerja keras. Jangan jalan ditempat tetapi harus berlari ,” tegas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Target ini jelas Gubernur Viktor merupakan salah satunya untuk memberdayakan ekonomi masyarakat NTT.
“ Ingat Provinsi NTT itu termiskin ketiga di Indonesia. Tidak boleh kita biarkan. Tetapi harus berupaya untuk secara bertahap mengeluarkan predikat termiskin ini. Dan bank NTT melalui program pemberdayaan harus ikut berperan mengatasi predikat termiskin ini ,” ujar Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca Juga :  Bank NTT Belum Bayar Hak Farida Wannaway

 


  • Bagikan