ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

“The Three Musketeers Malaka” Dalam Asuhan Bupati Simon Nahak

Reporter : JeOtEditor: Taolin
  • Bagikan

KUPANG,flobamorata.com– The Three Musketeers. Tentu kita semua tidak asing dengan istilah tersebut. julukan Three Musketeers adalah gambaran akan pertemanan ketiga sosok penting yakni  Arthos, Porthos dan Aramis yang ditulis oleh Alexander Dumas, penulis Prancis yang melegenda.

Namun kalau kita pencinta novel The Three Musketeers, tentu kita akan sangat ingat dengan semboyan atau motto dari ketiga tokoh penting tersebut yakni “One For All and All For One” yang dapat kita artikan Satu Untuk Semua dan Semua Untuk Satu”.

ads

Dewasa ini, The Three Musketeers dalam istilah modern atau millennial sering melekat pada sebutan akan kekentalan dalam pertemanan atau pergaulan. Dimana ada tiga orang sobat karib sering disebut sebagai The Three Musketeers.

Baca Juga :  Bupati Malaka Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya RD Hironimus Pakaenoni Sebagai Uskup Agung Kupang

Kabupaten Malaka, Provinsi NTT tentu memiliki The Three Musketeers ala Malaka. Mereka adalah Yanuarius Nahak, Bripka Mario Benevides dan Muhammad Fahmi Letahiit, Sip. Mereka bertiga saban hari bahkan bisa selama 24 jam selalu bersama dengan menekuni profesi berbeda-beda pula.

Yanuarius adalah seorang Driver. Bripka Mario adalah Pengawal Pribadi atau Walpri. Sedangkan Muhammad Fahmi adalah Sang Ajudan. Mereka bertiga melakukan aktivitas melayani tugas Bupati Malaka, DR. Simon Nahak, SH, MH. Bahkan mereka bertiga sudah dianggap sebagai “anak kandung” dari Bupati Simon Nahak dan drg. Maria Martina Nahak, M. Biomed.

Baca Juga :  Io Kufeu Dalam Semarak Perayaan HUT Republik Indonesia

Dari ketiga sosok “The Three Musketeers Malaka” tersebut, akhirnya saya mulai tahu dan mengerti akan kebiasaan dari seorang Bupati Simon Nahak yang jarang diekspose ke publik. Menurut Yanuarius Nahak, Driver Bupati Malaka yang sudah mengabdi sejak Maret 2023, satu hal yang sering dilakukan oleh “Sang Petarung”, sapaan karib Bupati Simon Nahak adalah selalu mengucap Syukur apabila sudah dilayani sampai pada tujuan.

“Bapak itu kalau kita antar kemana saja dan sudah sampai pasti akan katakan Syukur Puji Tuhan, baru setelah itu turun dari mobil. Kalimat ini selalu diucapkan saat hendak turun dari kendaraan baik itu perjalanan dekat maupun jauh,” ungkapnya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Terima Kunjungan Konsil Bisnis Uni Eropa-ASEAN

Selain ucapan syukur, hal yang membuat Yanuarius takjub akan sosok Bupati Simon Nahak yakni soal stamina dan ketahanan tubuh. Bupati Simon Nahak menurutnya, tidak pernah merasa lelah walau menempuh perjalanan jauh.

“Walau sibuk, tetapi beliau jarang saya lihat mengeluh soal lelah. Sebagai contoh, dalam perjalanan jauh yang tentu bisa dimanfaatkan untuk rehat, tetapi beliu selalu melek dan ajak kami untuk berdiskusi serta sharing pengalaman hidup sampai tiba di tujuan,” kisahnya.

  • Bagikan