KUPANG,flobamorata.com- Rabu, 8 Mei 2024 tepat Jam 13.30 Wita waktu Kupang-NTT. Saat itu saya berada di Kantin Off The Record DPRD Provinsi NTT. Handphone saya berbunyi ada notifikasi pesan WhatsApp masuk. Pengirimnya adalah salah satu bupati di wilayah Timor NTT.
Isi pesan tersebut singkat dan jelas. “Alex Riwu Kaho diberhentikan sebagai sebagai Dirut dan Pak Umbu naik jadi Pelaksana Dirut Bank NTT”. Sederhana tapi penuh dengan suka cita. Kabar tersebut tentu bukan hanya saya yang dapatkan saja, tetapi mungkin semua orang terutama seluruh karyawan Bank NTT pasti menerima informasi serupa.
Bagi Yohanis Landu Praing, SE, MM, yang biasa saya dan kalayak umum menyapa “Pak Umbu atau Kaka Umbu”, tentu hari itu akan menjadi sejarah yang menghiasai perjalanan hidup panjang dirinya. Kaka Umbu tidak pernah bermimpi untuk mencapai tahap dan posisi tertinggi dalam manejemen PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank NTT.
Tetapi bagi kita yang mengenal sosok Kaka Umbu, tentu tidak kaget dengan capaian posisi dirinya sebagai Pelaksana Direktur Bank NTT Hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT Mei 2024. Sebab beberapa hari sebelum 8 Mei 2024, kondisi Bank NTT memang sudah berada di ujung tanduk akan isu pergantian direksi maupun komisaris.
Nama Yohanis Landu Praing, SE, MM sebelum RUPS digadang-gadang oleh sejumlah pemegang saham sebagai calon kandidat yang cocok untuk menggantikan kepemimpinan Alex Riwu Kaho yang dinilai gagal oleh para pemegang saham. Dengan pengalaman dan karir yang panjang di Bank NTT, Kaka Umbu dinilai sebagai pilihan paling tepat dan bijak untuk menjadi nahkoda baru Bank NTT.
Berdasarkan catatan penulis, sebelum ditunjuk sebagai Pelaksana Direktur Bank NTT, dirinya juga merupakan pengurus Bank NTT dengan jabatan Direktur Dana dan Treasury. Bahkan sebelumnya juga dirinya menjabat sebagai Direktur TI dan Operasional Bank NTT. Sebagai salah satu Bankers NTT, tentu prestasi dan pengalaman Kaka Umbu tidak diragukan lagi.
Dirinya bersama jajaran pengurus langsung tancap gas. Kebutuhan mendesak yang menjadi prioritas adalah melakukan percepatan koordinasi dengan Bank DKI untuk pelaksanaan program KUB (Kerja Usaha Bank) dalam pemenuhan modal inti sebesar Rp 3 Triliun, dimana Bank NTT masih mengalami kekurangan sebesar Rp 700 Miliar.
Berbagai kegiatan pra menuju pelaksaan MoU dilakukan antar kedua bank. Mulai dari pertemuan konsinyering antara Bank DKI dengan Bank NTT dalam rangka pembentukan KUB, tahapan due diligence yang dimulai dengan dilakukannya kick off secara Zoom Meeting pada tanggal Juni 2024, hingga diskursus menyangkut hak dan kewajiban kedua pihak intens dilakukan. manejemen Bank NTT optimis bahwa semua akan terintegrasi dengan baik tanpa ada kerugian bagi kedua pihak sebelum batas waktu berakhir pada Desember 2024.
Kaka Umbu bergerak cepat dengan gaya kepimpinan yang santun dan tegas. Tidak banyak berpolemik, terus menjaga hubungan baik baik internal Bank NTT maupun dengan pihak luar terutama masyarakat NTT menjadi garansi bahwa kepemimpinan dirinya di Bank NTT mendapat restu dan dukungan semua piihak.
Bagi kalangan internal Bank NTT terutama para karyawan baik di kantor pusat hingga kantor cabang, terpilihnya Kaka Umbu merupakan berita gembira. Ibarat oase di padang gurun, Kaka Umbu dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mengembalikan semangat dan etos kerja para karyawan.
Salah satu spirit dalam peningkatan etos kerja tersebut yakni New Core Value “Bintang”. Core Value sendiri adalah prinsip-prinsip fundamental yang menjadi landasan bagi budaya perusahaan dan bertindak sebagai panduan bagi seluruh anggota organisasi.
Nilai-nilai tersebut tertuang dalam Akronim “Bintang” yang bermakna Business Oriented, Independent, Infinite dan Integritas, Networking, Trust & Team Work Adaptif, New Technology dan Growth & Sustainable [Berorientasi Bisnis, Mandiri, Tak Terbatas dan Integritas, Jaringan Kepercayaan & Kerja Tim, Adaptif Teknologi baru, serta Pertumbuhan & Berkelanjutan].
“Kita berupaya meningkatkan semangat pelayanan dengan menanamkan nilai-nilai yang tertuang dalam Core Value Bintang kepada seluruh karyawan. Harapannya semoga nilai-nilai ini menjadi landasan pijak bagi seluruh karyawan untuk memberikan hasil keja maksimal,” ungkapnya kepada wartawan kepada wartawan di Kupang, Rabu, 17 Juli 2024.
Core Value Bintang nantinya menurut Kaka Umbu, akan diukur melalui KPI (Key Performance Indicator) yang bertujuan meningkatkan kualitas prosedur internal, kompetensi karyawan, talent management, guna memastikan bahwa semua aktifitas pekerjaan dilakukan sejalan dengan Budaya kerja Bank dan Kode Etik.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.