BETUN,flobamorata.com– “Maet Na Bendera Una” dalam bahasa dawan Malaka, atau “Mate Bendera Hun” dalam bahasa tetun, yang artinya “Mati Di Bawah Tiang Bendera”, adalah istilah yang dipakai untuk gambarkan sikap loyal dan fanatik terhadap sosok yang dijagokan dalam pertarungan politik.
Istilah tersebut kembali terdengar hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020, saat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran dan Wendelinus Taolin, atau yang dikenal dengan Paket SBS-WT, lakukan Kampanye Pertemuan Terbatas di Desa Uabau, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka.
Jauh dari kesan bising, bahkan tidak ada mobilisasi massa kampanye dari titik satu ke titik lain. SBS-WT datang dengan biasa-biasa saja, namun sungguh luar biasa respon dari masyarakat di empat titik pertemuan.
Usai orasi politik dari Stefanus Bria Seran, atau kerap disapa SBS, yang disambung oleh WT, masyarakat spontan teriak “Maet At Bendera Una”. Ungkapan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, hampir seluruh warga Uabau sudah rasakan benar perhatian SBS, lewat program Pacul Tanah dan Berobat Gratis.
” Tidak ada pilihan lain selain SBS-WT. Tanggal 9 Desember 2020 nanti, kami akan coblos nomor 2,” Pah Un Susar, Bangsawan Sonaf Uabau, kepada wartawan, Rabu, 28 Oktober 2020, sambil ucapkan “SBS-WT, Hai Maet Et Berdera Una”.
Pertemuan Terbatas hari ini, SBS-WT sambangi empat titik yakni, Dusun Fatubena A, Maan, Fatubena C dan Sonaf Maan. Dalam pertemuan tersebut, SBS-WT datang meminta restu kepada keluarga besar, untuk sama sama tanggal 9 Desember 2020 nanti, ke TPS dan coblos nomor 2. Total hingga hari ini, SBS-WT sudah kunjungi 58 desa, 122 titik dalam masa kampanye Pilkada Malaka 2020. (ferdhy bria)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
