BETUN,flobamorata.com- Pilkada serentak 2024 akan memasuki tahapan pendaftaran bakal calon. Sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), 27 hingga 29 agustus 2024 adalah masa pendaftaran.
Kabupaten Malaka, Provinsi NTT juga melaksanakan hal serupa. Pilkada Malaka 2024 saat ini bisa dipastikan hanya diikuti oleh tiga kontestan. Masing-masing mereka ada pasangan DR. Simon Nahak dan Felix Bere Nahak, S.Pt atau yang dikenal paket SN FBN. Selain itu ada juga Stefanus Bria Seran dan Henri Melki Simu atau kerap disapa SBS HMS dan pasanga ketiga adalah Louise Lucky Taolin dan Eduardus Bere Atok dengan tagline Kita Eba.
Partai politik sebagai mesin pengusung juga sudah menetukan pilihan kepada para bakal calon. Pasangan SN FBN didukung oleh sejumlah partai besar. Ada PDI Perjuangan, Nasdem, Demokrat, PSI dan Gerindra. SBS HMS didukung oleh Golkar dan Perindo sementara Kita Eba didukung oleh PKB dan PAN.
Menarik untuk melihat kerja politik pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka, DR. Simon Nahak dan Felix Bere Nahak, S.Pt dalam kerja politik saat ini dengan dukungan partai yang banyak. Judul opini ini sebagai referensi akan realitas dan analisa politik penulis bagaimana kerja tim SN FBN dalam merebut kemenangan di Pilkada Malaka 2024.
Dengan membuat judul diatas tentu bukan tanpa alasan. Bagi penulis ini adalah fakta politik yang harus diterima oleh Petrus Bria Seran, politisi Partai Nasdem yang juga adik kandung dari Stefanus Bria Seran, Bakal Calon Bupati Malaka 2024 yang tidak diusung oleh Partai Nasdem.
Demikian pula dengan Fransiskus Xaverius Taolin, politisi dan anggota DPRD Malaka terpilih dari Partai Gerindra yang juga adik kandung Louise Lucky Taolin, Bakal Calon Bupati Malaka 2024 yang tidak diusung oleh Partai Gerindra.
Sebab kita tahu bersama, Partai Gerindra dan Nasdem sudah resmi mendukung pasangan DR. Simon Nahak dan Felix Bere Nahak, S.Pt sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka 2024. Dengan fakta ini maka wajib seluruh anggota, kader, simpatisan dan pengurus kedua partai tersebut wajib hukumnya mengamankan keputusan partai dengan kerja maksimal untuk memenangkan pasangan bakal calon DR. Simon Nahak dan Felix Bere Nahak, S.Pt.
Perintah dan aturan organisasi partai tidak untuk ditawar apalagi dibantah. Wajib hukumnya untuk tunduk dan patuh. Apabila melawan atau bandel dengan keputusan partai, hanya akan ada satu pilihan yakni pemecatan dari keanggotaan partai berdasarkan aturan organisasi.
Suka atau tidak, terima atau tidak, Petrus Bria Seran dan Fransiskus Xaverius Taolin wajib amankan keputusan tersebut. Apalagi tim SN FBN sudah menetukan Beny Chnadradinata, Ketua DPC Partai Gerindra sebagai Ketua Tim Koalisi Parpol yang tentunya wajib didukung tanpa syarat dengan kerja maksimal oleh Fransiskus Xaverius Taolin.
Setali tiga uang, nasib yang sama juga harus dihadapi Petrus Bria Seran. Saat Nasdem resmi mengusung DR. Simon Nahak dan Felix Bere Nahak, S.Pt sebagai kandidat pasangan bakal calon untuk maju dalam Pilkada Malaka, sudah tentu sebagai kader Nasdem, Petrus Bria Seran wajib juga untuk tampil secara terbuka kampanyekan kemenangan SN FBN untuk pertarungan politik kali ini. Sebab Felix Bere Nahak, S.Pt adalah Ketua DPC Partai Nasdem Malaka yang sudah wajib hars didukung dengan maksimal oleh setiap kader termasuk Petrus Bria Seran.
Tentu pilhan yang sangat sulit bagi Petrus Bria Seran dan Fransiskus Xaverius Taolin. Ibarat buah simalakama, “Dimakan Bapak Mati, Tidak Dimakan Mama Mati”. Itulah mungkin gambaran kondisi bathin yang bisa kita simpulkan saat yang dihadapi ni kedua sosok tersebut. Sungguh dilematis.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.