“Masarakat kita kan ada yang sudah berusia renta dan lansia. Atas dasar itu kita memudahkan mereka mengakses pelayanan dengan cepat melalui lift. Setelah semua siap saya hitung kembali ada penghematan anggaran dari total perencanaan sebelumnya,” jelasnya.
Bupati Simon Nahak optimis dengan progress pekerjaan saat ini. Berdasarkan laporan lapangan yang diterima setiap minggu, saat ini progress pekerjaan sudah mencapai 25 persen. Bahkan dirinya memprediksi pada pertengan tahun 2024 gedung tersebut sudah bisa ditempati.
“Saya prediksi pertengahan tahun depan sudah bisa tempati kantor itu kalau semuanya berjalan normal,” ujarnya.
Selain memantau pekerjaan secara langsung, dirinya menggunakan Aparat Penegak Hukum (APH) yakni pihak kepolisian dan kejaksaan dijadikan pengawas external dalam proses pembangunan tersebut.
“Saya pakai jaksa dan polisi sebagai pengawas dalam pekerjaan ini, sebab aturan memungkinkan hal itu,” tuturnya.
Dalam proses pekerjaan Puspem tersebut, tak jarang Bupati Simon Nahak mengadapi sikap pro kontra, pesimis maupun optimis dari masyarakat. Tetapi bagi dirinya hal yang paling utama adalah pelayanan kepada masyarakat.
“Namanya kecemburuan sosial, perbedaan politik, factor suka dan tidak suka selalu ada. Tetapi bagi saya tidak terlalu peduli akan hal tersebut, sebab kepentingan rakyat Malaka adalah hal paling utama dan peting dalam prinsip saya. Kritik boleh saja, berbeda dalam pemikiran juga hal lumrah. Tetapi jangan menebar fitnah dan kebencian. Sebab pada akhirnya saya akan bersikap apabila ada unsur pelanggaran pidana,” tegasnya.
Apa yang dilakukan Bupati Simon Nahak tanpa gempita puja-puji. Dirinya bergerak secara teratur, terukur dan percaya diri dalam diam. Bahkan jauh dari kesan pencitraan dan teriakan sorak sorai. Bagi Simon Nahak, kepentingan rakyat Malaka di atas segalanya. Apapun itu, bahkan jiwa raganya akan diberikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat Malaka.
Dr. Simon Nahak juga menunjukan klasnya sebagai seorang pemimpin. Bagi dia, tanpa harus promosi diri berlebihan, bahkan tanpa perlu bicara banyak hanya butuh kerja nyata dan nyata bekerja. hal ini jauh lebih penting ketimbang bicara tanpa tindakan.
Bupati Simon Nahak sadar benar bahwa dukungan anggaran untuk eksekusi seluruh janjinya sangat terbatas. Untuk itu “sang doktor” sapaan lain bagi Simon Nahak harus berputar otak dan mencari cara. Dengan rendah hati, membawa diri secara sederhana dan jujur, dirinya “mengetuk pintu hati” para pemilik modal dan pemangku kepentingan untuk membantu Malaka dengan anggaran pembangunan.
Alhasil, hasil itu tidak menghianati proses. Semua berbuah manis. Satu demi satu janji itu digenapi. Malaka akan tetap SAKTI di bawah kendali Bupati Simon Nahak. Malaka akan tetap SAKTI, walau cibiran dan pro kontra kerap “menjadi vitamin” untuk Bupati Simon Nahak lebih fokus bekerja. Bahkan Malaka akan tetap SAKTI saat Bupati Simon Nahak bekerja dalam diam, jauh dari kesan puja-puji. Bahkan saat diskusi para lawan di lapak kopi mulai bergulir sambil bicara soal siapa gandeng siapa dan siapa ganti siapa nantinya, Bupati Simon Nahak Selalu Bekerja dengan “SAKTI” untuk Malaka.
Oleh : Jeffry Taolin, Wartawan Asal Kabupaten Malaka
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.