ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

SN Bisa Karena Biasa

Avatar photo
Reporter : JEFFRY LEONARDO TAOLINEditor: ADMIN
  • Bagikan

Radio merupakan corong informasi yang populer saat itu. Bagi Simon Nahak yang rajin belajar dan termasuk cerdas, belajar tidak mengenal waktu, tempat serta ruang. Radio saat itu menjadi alat yang penting untuk belajar. Sebab melalui radio dirinya mengikuti perkembangan dunia dan Indonesia. Bahkan selain RRI, stasiun frekuensi BBC London wajib didengar Simon Nahak saban hari.

“Saya suka dengar warta berita nasional, makanya radio harus saya beli. Selain warta berita, BBC London menjadi channel idola saya,” ungkapnya.

ads

Usai menamatkan pendidikan di SMA Sinar Pancasila Betun pada 1987, dirinya langsung merantau ke Pulau Dewata Bali. Mendaftar pada Universitas Warmadewa dengan program studi Ilmu Hukum menjadi pilihannya. Simon Nahak benar-benar cerdas. Bahkan menginjak semester lima saat berkuliah, dirinya sudah dipercaya menjadi Asisten Dosen saat itu.

Bukan saja menjadi Asisten Dosen, sosok Simon Nahak dipercaya menjadi ketua tingkat dan pegawai administrasi di Fakultas Hukum Universitas Warmadewa. Bahkan setelah menyelesaikan program Doktoral di Universitas Brawijaya Malang, kembali DR. Simon Nahak, SH, MH dipercaya menjadi Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum di Universitas Warmadewa.

Baca Juga :  Kades Numponi Polisikan Warganya

“Saya selama 35 tahun merantau dan belajar di luar, semua biaya dari S1, S2 hingga doktor saya biayai sendiri tanpa minta orang tua. Bahkan saya juga tanggung adik-adik saya saat itu,” ujarnya.

Pengalaman selama menjadi akademisi mengajarkan dirinya tentang dasar dan bakat kepemimpinan. Bakat kepemimpinan dirinya juga kembali ditempah saat DR. Simon Nahak memasuki dunia profesional dengan menjadi pengacara. Bahkan beberapa jabatan penting sudah pernah dipegang dirinya saat itu sebelum menjadi Bupati Malaka saat ini.

Sebut saja, Ketua Ikatan Keluarga Besar Belu [IKABE] di Bali, Ketua PW. TIROSSA Bali, Pendiri IKM di Bali, Ketua Dewan Kehormatan DPC Asosiasi Advokad Indonesia [AAI] Denpasar-Bali, Ketua DPC AAI Kota Denpasar hingga Wakil Ketua PERADI Jakarta.

Baca Juga :  Sebut Bupati Malaka Koruptor, Akun Marsy Seran Dipolisikan Perpenda

Kepemimpinan yang ada pada dirinya sekarang ini, sudah terbentuk dalam pengalaman hidup panjang saat dirinya pertama kali melihat dunia ini dari Weulun tahun 1964 silam. Ditempah dengan lika liku kehidupan, pembentukan karakter yang yang baik melalui Pendidikan formal dan informal menjadi bekal penting dalam kepemimpinannya saat ini.

Kalau kita kilas balik ke tahun 2020, siapa yang memiliki prediksi bahwa seorang Simon Nahak mampu mengalahkan dr. Stef Bria Seran dalam helatan Pilkada Malaka. Posisi saat itu, jauh dari prediksi banyak pihak. Tetapi DR. Simon Nahak datang bertarung dalam waktu singkat serta menggunakan beberapa pilihan cara dan strategi yang apik mampu keluar sebagai pemenang.

Baca Juga :  Camat Weliman Gelar Rapat Persiapan Proses KBM

Tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Semua berproses dari awal penciptaan takdir, demikian juga hal tersebut berlaku bagi Dr. Simon Nahak. SN Bisa Karena Biasa. Seperti kata pepatah Alah Bisa Karena Biasa. Bahkan saat ini, disaat semua berpikir soal bagaimana untuk menang, DR. Simon Nahak justru tetap setia terhadap panggilan pelayanan. Bagi Bupati Simon Nahak, urusan menang kalah ada di tahun 2024.

Radio dan Sepeda Onthel mengajarkan kita bahwa mimpi itu bisa diraih lewat perjuangan yang ulet. Memiliki Radio sebagai “Corong Informasi” dan Sepeda sebagai “Kendaraan” yang memperlancar semua urusan, mengajarkan banyak hal soal mimpi di jalur victory, dengan satu keyakinan bahwa Alah Biasa Karena Biasa, demikian SN Juga Bisa Karena Biasa. ***** [jefry taolin]

 

  • Bagikan