ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

“Liver” Saya Sangat Kenal Dokter Agus

Avatar photo
  • Bagikan

Saya lalu bertanya ke dokter Agus, “ Dok, Apakah ini kanker ya,?” jawab dokter Agus dengan serius. “ Ya ini Kanker untuk hati”. Kemudian dokter Agus memberi saran kepada saya, agar segera dirujuk ke RS lain dengan tim spesialis ahli hati yang mumpuni. Sebab kondisi RS BMC Bogor belum memiliki tim yang solid dan terbaik dalam kasus ini. Oleh dokter Agus, saya disarankan ke RS Premier Jatinegara, ketemu dokter Irsan, yang juga kolega terbaiknya sesama ahli hati. Ditangan tim ahli inilah (Dokter Agus cs), setelah 3 tahun  hati saya mulai membaik dan berangsur normal.

Inilah yang membuat saya berhutang budi kepada dokter Agus, beliau ingin saya ditangani oleh tim dan RS terbaik untuk kasus penyakit saya. “ Saya bangga sama dokter Agus, sebab beliau itu cerdas dan rendah hati,” ungkap Bapak Ilham lewat DM nya.

ads

Suatu ketika pada tahun 2019 kalau tidak keliru, kisahnya, dirinya pernah mengantar sang istri ke RS BMC. Tanpa sengaja ketemu dokter Agus Taolin. Tanpa hiraukan antrian panjang di tempat prakteknya, saya diminta masuk bersama istri saya. Sampai dalam ruangan praktek, saya langsung di USG dengan teliti. Hasilnya, Allhamdulilah, kondisi hati saya baik. Beliau hanya berpesan agar saya menjaga kadar gula saya.

Baca Juga :  “MEMAAFKAN”, Tidak Mengubah Masa Lalu, Namun Memperbesar Masa Depan

Dalam pertemuan tersebut, saya akhirnya mengetahui alasan dokter Agus Taolin waktu itu merujuk saya ke RSCM. “ Kenapa saya rujuk bapak ke rumah sakit lain? Sebab survival rate atau tingkat kelangsungan hidup untuk kasus bapak hanya 20 persen. Jadi solusinya harus ditangani dengan tim yang terbaik dan alat medis yang terbaik,” kata dokter Agus di hadapan saya dan istri. Mata saya berkaca. dokter Agus bukan hanya memperlakukan saya sebagai pasien, tapi dianggap sebagai bagian dari “hatinya”.

Baca Juga :  Seporsi Ayam Rica Bersama Bupati Malaka

Alhamdulillah, saya saat ini sudah tiga tahun lolos dari penyakit mematikan tersebut, walau hidup tanpa empedu. Semua itu karena dokter Agus. Dia yang pertama menemukan penyakit saya, dan memberi jalan “hidup baru” kepada saya. Kalau mau jujur, saat itu ukuran tumor saya sudah 6,4 cm, dengan kondisi harapan hidup tidak ada. Tapi berkat dokter Agus, saya bisa hidup sampai sekarang.

Saya tidak akan pernah berhenti dan bosan memberi kesaksian akan sosok dokter Agus Taolin. Kepada sesama penderita kanker ataupun siapa saja, saya selalu katakan. “ saya bersyukur dan bangga dengan dokter KGEH pertama menangani saya adalah dr. Agus Taolin, SpPD,KGEH, FINASIM”.

Baca Juga :  Siapa Bilang Bupati Malaka Anti Kritik?

Bahkan dalam pertemuan dengan dokter Agus waktu terakhir kali tersebut, saya sempat melupakan topi kesayangan saya di ruangan beliau. Setelah pulang baru  saya sadar, topi saya lupa di ruangan beliau. “Topi saya boleh Lupa di ruangan beliau, tapi hati dan kebaikan beliau akan ada dalam diri saya,”.

Itulah testimoni Muhammad Ilham, pasien kanker hati yang sembuh ditangani oleh orang-orang terbaik negeri ini. Muhhamad Ilham, Pensiunan pegawai PT. Telkom. Dengan kondisi sehat di usianya yang pada 5 Februari lalu genap 62 tahun.

“ Jef, kalau sempat bertemu dokter Agus, sampaikan salam hormat saya kepada beliau,”. Saya berhutang budi kepada beliau. “Liver” saya sangat mengenal beliau dengan baik.

Oleh Jeffry Leonardo Taolin

 

  • Bagikan