Bagi Bupati Simon Nahak, dengan datang mengisi waktu di kebun saat waktu luang, selain untuk memastikan kesiapan lahan yang akan ditanam, juga memberikan teladan dan contoh nyata bahwa untuk mendukung gerakan Swasembada Pangan, kita harus masuk kebun untuk bekerja, bukan sekedar konsep tanpa praktek.
“Saya datang sendiri ke kebun untuk memastikan lahan yang siap untuk ditanami sebagai bentuk dukungan penuh untuk swasembada pangan,” katanya kepada wartawan desk Pemkab Malaka, di Wemean, Desa Rabasa dan Halibasar, Sabtu, 21 Januari 2023.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan luas lahan yang disiapkan untuk mendukung program tersebut, Bupati Simon Nahak bersama keluarga menyiapkan lahan seluas 60 hektar.
“Saya bersama keluarga sudah menyediakan lahan seluas 60 hektar are dan siap ditanami jagung dan kelor,” tuturnya.
Komuditi yang dipilih oleh Bupati Malaka tersebut, bukan juga tanpa perencanaan yang matang. Pasalnya Jagung dan Kelor merupakan dua komuditi yang lagi dikampanyekan oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat agar wajib ditanami diseluruh areal perkebunan dan pertanian milik masyarakat NTT. Hal ini guna mendukung upaya Pemrintah NTT menjadi lumbung jagung bagi Indonesia. Jadi tindakan Bupati Malaka memang sinergis dengan Pemerintah Provinsi NTT.***[JeOt]
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.