ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Srikandi Hebat Dibalik Sukses “Sang Doktor”

Avatar photo
Reporter : JEFFRY LEONARDO TAOLINEditor: ADMIN
  • Bagikan

drg. Maria Martina Nahak : ha,,ha,,ha,,haa,, (sambil tertawa), itu memang hobi beliau. Jadi kalau dengar irama bidu pasti spontan beliau menari.

Flobamorata.com : Mengingat dia seorang Bupati, apa anda tidak tegur soal itu kalau beliau mulai masuk menari bidu dalam acara formal?

ads

drg. Maria Martina Nahak :  Wah,, saya juga senang nonton kalau lihat beliau bidu (sambil tertawa). Saya tidak bisa larang beliau soal itu. Sebab itu kesenangan dan hobi dia.

Flobamorata.com : Ada kalanya seorang suami itu sering membantu istri memasak di dapur. Apa hal ini dilakukan seorang Simon Nahak?

drg. Maria Martina Nahak :  Mohon maaf adik wartawan, kalau soal masak beliau tidak bisa. Bahkan untuk nyalakan kompor mungkin beliau tidak tahu.

Flobamorata.com : Beliau adalah anak seorang petani. Apa kebiasaan merawat tanaman dan kebun masih sering dilakukan?

drg. Maria Martina Nahak : Soal itu memang tidak intens dan rutin. Sebisanya saja dilakukan. Ada kala saat pagi melakukan olah raga, beliau sempat ke kebun melihat anak-anak sedang kerja dan merawat tanaman.

Baca Juga :  Jumat Bersih Di Lalaten, Lorens Haba : Saya Datang Untuk Melayani

Flobamorata.com : Dengar-dengar bahwa setiap pagi selain berolah raga, Bapak Simon juga sering latih tehnik pernapasan. Apa benar itu?

drg. Maria Martina Nahak : Kalau soal itu benar. Saban hari setiap pagi usai bangun tidur, beliau sering berolah raga. Entah itu jalan selama setengah hingga satu jam atau melakukan push up dan olah tehnik pernapasan. Maklum karena beliau mungkin belajar bela diri, jadi setelah bangun kemudian berdoa, langsung berolah raga.

Flobamorata.com : Soal selera makan, apakah beliau adalah type orang yang suka pilih-pilih menu?

drg. Maria Martina Nahak : Kalau soal itu tidak. Satu yang saya bangga dari beliau adalah sifat tidak pilih-pilih dalam urusan makan.

Apa yang kami masak dan hidangkan, pasti akan disantap dengan lahap tanpa komplain. Bagi seorang istri, sikap ini adalah penghargaan yang sangat mulia.

Flobamorata.com : Lalu apa menu favorit beliau?

drg. Maria Martina Nahak : Menu favorit beliau adalah semua jenis olahan berbahan ikan. Selain itu, jenis pangan lokal seperti jagung, ubi dan pisang selalu menjadi andalan beliau.

Baca Juga :  Ketidakadilan Dalam Keadilan Hukum Di Indonesia

Flobamorata.com : Tapi di Denpasar kan susah. Bagaimana melepas kerinduan akan cita rasa pangan lokal tersebut?

drg. Maria Martina Nahak : Memang di Denpasar susah terutama soal jagung bose. Kami biasa pesan dari sini untuk dikirim. Kalau soal jagung katemak, kami biasa setiap minggu ke Pantai Sanur, membeli dalam jumlah banyak sampai langsung masak jadi katemak.

Kalau soal menu itu, beliau akan lahap makannya, bahkan sampai tambah beberapa piring. Mungkin beliau ingat akan kampung dan masakan khas kita di Malaka.

Flobamorata.com : Terkahir, Apa tiga kata untuk menggambarkan soal sosok Simon Nahak?

drg. Maria Martina Nahak : Bijaksana, rendah hati dan suka memaafkan. Itu mungkin tiga kata yang pas mewakili sosok suami saya.

Tanpa terasa, satu jam kami berdiskusi dan melakukan wawancara. Banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari Dokter Maria dalam mendampingi sosok Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, M.H sebagai istri selama 27 tahun.

Dokter Maria bukan sosok yang diam tanpa aktivitas. Dirinya selalu menjadi pendamping yang baik bagi sang suami dalam membangun Rai Malaka.

Baca Juga :  Terima Kasih Guruku

Bagi Dokter Maria dengan sosok yang tampil adanya, tidak ada waktu untuk sekedar dibuang dengan hal yang tidak produktif, apalagi habiskan waktu mempercantik diri seperti istri pejabat kebanyakan. Dokter Maria akan terus bekerja secara nyata dan nyata bekerja dalam pelayanan mendukung sang suami.

Semua hal sudah pernah dilalui. Baik itu suka, duka, senang, sedih, romantis hingga rasa syukur atas pencipta yang tiada henti dinaikan pada Sang Khalik.

Sebagai seorang istri bupati, tidak jarang Dokter Maria dihadapkan pada dinamika politik yang kejam. Intrik, isu miring bahkan kampanye hitam pasti akan dimainkan lawan politik setiap hari dengan berbalut narasi fitnah.

Tapi hal tersebut tidak lantas membuat Dokter Maria patah arang dan mundur. Dirinya akan tetap menjadi sosok setia yang terus mendampingi sang suami, dengan terus berada dalam dekapan Simon Nahak, sebagai sosok “Srikandi Terakhir Bagi Sang Doktor Dalam Medan laga”****

 

 

 

 

 

 

 

  • Bagikan