Namun demikian, Rencana terkait produksi “Beras Nona Malaka” sejauh ini, tidak luput dari kritik dan nada sumbang. Suara minor yang meragukan program ini banyak terdengar. Tetapi Bupati Simon Nahak menepis hal tersebut dengan alasan menohok.
Menurutnya, nada sumbang dan minor serta kritikan yang dilakukan oleh pihak di luar sana, tidak akan mempengaruhi sikap Pemkab Malaka. Pasalnya, Pihak Pemkab Malaka dibawah kepemimpinan Bupati Simon Nahak sebagai eksekutor program ini, tentu memiliki rencana datail dan terukur soal eksekusi program tersebut.
“ Anda hanya bisa menilai, tetapi anda tidak tahu apa yang kami lakukan. Kami punya planning pekerjaan, dengan menghitung secara cermat soal konsep dan anggaran. Rencana anggaran harus dihitung secara terukur, sebab kami adalah eksekutor program,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana Sarana Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, Ludovikus Asa, dalam laporannya mengungkapkan, dalam rangka mendukung program prioritas Swasembada Pangan khususnya produksi brand Beras Nona Malaka perlu menyediakan sarana dan prasarana pasca panen tanaman pangan sehingga perlu dibangun bangunan berupa Gedung Rice Milling Unit.
Sedangkan tujuan dibangunnya Gedung Rice Milling Unit yakni untuk melindungi peralatan rice milling unit sehingga menjadi lebih aman serta dapat mendukung produksi beras yang berkualitas dengan brand Beras Nona Malaka.****
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.