Disinggung soal apakah acara adat “Sai Fefa” tersebut ada kaitan dengan kepentingan politik, mengingat Wande Taolin dan Kim Taolin adalah dua kompetitor yang berjuang dalam Pilkada Malaka 2020 lalu, dirinya menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada. Pasalnya, hajatan demokrasi sudah selesai dan semua pihak menerima dengan iklas. Bahwa terkait Pilkada di tahun 2024 nanti itu urusan lain, sebab urusan politik kembali kepada pilihan masing-masing, terutama semua keluarga besar Suku Io Kufeu.
“ Jadi saya tegaskan bahwa ini tidak ada urusan dengan politik, apalagi kalau dikaitkan dengan urusan politik di tahun 2024. Soal tahun 2024 nanti, semua kembali kepada pilihan masing-masing, tanpa ada paksaan apalagi ada kesepakatan untuk mendukung figur tertentu,”ungkapnya.
Acara adat Sai Fefa yang dilakukan oleh Wande Taolin dan Kim Taolin tersebut, sempat menuai beragam spekulasi dan interpretasi. Pasalnya, saat ini dinamika politik di Malaka cukup hangat dengan isu pecah kongsi antara Bupati Malaka, Simon Nahak dan Kim Taolin sebagai Wakil Bupati. Isu kurang harmonisnya mereka berdua, sampai terkuak lewat konsolidasi tim sukses melalui Group WhatsApp yang diberi nama “ KT Siap Lawan Simon”.****
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.